80s toys - Atari. I still have

miftahul jannahMobPartner Counter
Home Profil Download Contact
22:51 WIB |
MANHAJ SALAF ADALAH PILIHAN ALLOH DAN ROSUL-NYA
Disusun oleh : Arif Fathul Ulum bin Ahmad Saifullah (Majalah AL-FURQON)
Bismillah
Sangat banyak dalil-dalil dari Kitabulloh dan Sunnah Rosululloh S.A.W. yang menjelaskan pujian terhadap orang yang mengikuti jalan as-salaf dan celaan terhadap orang yang menyelisihi jalan as-salaf, Alloh berfirman:
"orang-orang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshor dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Alloh ridho kepada mereka dan Alloh menyediakan bagi mereka jannah-jannah yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar." (QS. at-Taubah: 100)
Al-Hafidz Ibnu Katsir rohimahullohu berkata: "Alloh telah mengabarkan keridhoan-Nya terhadap orang-orang Muhajirin dan Anshor dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, dan keridhoan mereka terhadap-Nya dengan apa yang Alloh sediakan bagi mereka dari surga-surga yang penuh kenikmatan dan kenikmatan yang abadi."[1]
Syaikh Salim bin 'Id al-Hilali Hafizhallohu berkata:"Robb sekalian manusia telah memuji orang yang mengikuti sebaik-baik manusia maka jelaslah bahwa mereka (orang-orang terdahulu lagi yang pertama-tama masuk Islam di antara orang-orang Muhajirin dan Anshor) jika mengatakan satu perkataan lalu diikuti oleh orang yang mengikutinya maka haruslah hal itu merupakan hal yang terpuji dan berhak mendapatkan keridhoan, dan seandainya mengikuti mereka tidak memiliki keistimewaan dari selain mereka maka dia tidak berhak mendapatkan pujian dan keridhoan."[2] Alloh berfirman: "Dan barang siapa yang menentang Rosul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia kedalam neraka jahannam itulah seburuk-buruk tempat kembali." (QS. an-Nisa': 115) Kalimat yang artinya adalah "jalan orang-orang mukmin. Yang pertama kali masuk dalam makna ini adalah para sahabat Rosululloh sebagaimana dalam sabdanya: "Dan sesungguhnya umatku ini akan berpecah-belah menjadi 73 kelompok, semuanya di neraka kecuali satu kelompok, dia adalah al-Jama'ah." dalam riwayat lain:"Dia adalah Jalan yang Aku tempuh dan para sahabatku."[3] Al-Imam Ibnu Abi Hamzah al-Andalusi berkata:"Para ulama telah berkata tentang makna firman Alloh "...dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya.", sesungguhnya yang dimaksud adalah para sahabat dan generasi pertama, karena merekalah yang menerima wahyu (yang datang melalui Rosululloh), mereka langsung bertanya dari hal-hal yang belum jelas, maka dijawab oleh Rosululloh dengan jawaban yang terbaik, dan dijelaskan dengan penjelasan yang sempurna."[4] Syaikh Muhammad Nashiruddin a-Albani berkata: "Ittiba' (mengikuti) sabilil mukminin adalah hal yang sangat penting sekali. Barang siapa yang mengikuti sabilil mukminin maka dia adalah orang yang selamat di sisi Robbil Alamin, dan barangsiapa yang menyelisihi sabilul mukminin maka cukuplah baginya neraka jahannam dan dia adalah sejelek-jelek tempat kembali. Dan dari sinilah telah sesat kelompok-kelompok yang banyak sekali -dari dulu hingga sekarang-; karena mereka tidak sekadar tidak mengetahui sabilul mukminin saja, bahkan mereka andalkan akal-akal mereka dan mereka ikuti hawa nafsu mereka ketika menafsirkan al-Kitab dan as-Sunnah, kemudian mereka bangun di atas hal itu kesimpulan-kesimpulan yang sangat berbahaya sekali. Mereka keluar dari jalan yang ditempuh oleh salafuna sholih." (At-Tahdzir Min Fitnati Takfir hlm. 58-59) Rosululloh bersabda: "Sebaik-baik manusia adalah generasiku kemudian yang datang sesudah mereka kemudian yang datang sesudah mereka kemudian datang kaum yang persaksian seorang dari mereka mendahului sumpahnya dan sumpahnya mendahului persaksiannya."[5] Al-Imam an-Nawawi berkata: "Para ulama telah sepakat bahwa sebaik-baik generasi adalah generasi Rosululloh yaitu para sahabatnya... generasi kedua adalah tabi'in, dan ketiga adalah tabi'ut tabi'in." (Syarah Muslim 8/314) Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilali berkata: "Sesungguhnya tolak ukur kebaikan dalam Islam adalah ketakwaan hati dan amal Sholih, sebagaimana Alloh berfirman: "Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kami di sisi Alloh ialah orang yang paling bertakwa diantara kamu." (QS. al-Hujurot: 13) Dan sabda Rosululloh: "Sesungguhnya Alloh Subhanahu wa Ta'ala tidak melihat kepada bentuk kalian dan harta kalian akan tetapi melihat kepada hati-hati kalian dan amalan kalian." (Shohih Muslim 8/11) Abdullah bin Mas'ud berkata: "Sesungguhnya Alloh telah melihat kepada hati-hati para hamba-Nya dan mendapatkan hati Muhammad sebaik-baik hati para hamba lalu memilihnya untuk dirinya dan diutus sebagai pembawa risalah-Nya, kemudian melihat kepada hati-hati para hamba setelah hati Muhammad dan mendapatkan hati-hati para sahabat beliau sebaik-baik para hamba lalu menjadikan mereka sebagai pembantu Nabi-Nya, mereka berperang di atas agama-Nya, maka apa yang dipandang baik oleh kaum muslimin maka dia baik di sisi Alloh dan apa yang mereka pandang kejelekan maka dia adalah kejelekan disisi Alloh."[6] (Limadza Ikhtartu al-Manhaj as-Salafi hlm. 87-88 cetakan pertama 1420 H)

[1] Tafsir al-Qur'anul Adhim 4/203-terbitan Daru Thayyibah cetakan kedua 1420 H
[2] Limadza Ikhtartu al-Manhaj As-Salafi hlm. 86-cetakan 1420 H
[3] Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Sunannya 2/503-504 dan dishohihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah Shohihah:203, 204 dan 1492
[4] Bahjatun Nufus 1/4 dengan perantaraan at-Tahdzir min Fitnati Takfir hlm. 58
[5] Shohih Bukhori 3/224 dan Shohih Muslim 7/185 dan dia adalah hadits yang mutawatir, sebagaimana telah ditegaskan oleh al-Hafidz Ibnu Hajar dalam al-Ishobah 1/12 dan al-Munawi dalam Faidhul Qodir 3/478 serta disetujui oleh al-Katani dalam Nadzmul Mutanatsir hal.127
[6] Diriwayatkan Imam Ahmad di dalam Musnadnya 1/379, Thoyalisi di dalam Musnadnya hlm. 23, dan al-Khothib al-Baghdadi di dalam al-Faqih wal Mutafaqqih 1/166 dengan sanad yang hasan.

Bagikan
HTML Comment Box is loading comments...

|Buku Tamu|Free Game|
Facebook Email Me Twitter

COPYRIGHT © 2011 : closeboy
Powered By : XtGem